MAKASSAR, FAJAR–PSM Makassar kerap kecolongan. Semula unggul, lalu lawan berhasil cetak gol penyeimbang.
LAGA Malut United vs PSM, misalnya. Bertindak sebagai tamu, laga yang berlangsung pada Selasa, 17 Desember 2024 itu, berakhir 2-2. Padahal, PSM sempat unggul 1-2 atas tuan rumah.
Yang paling menyesakkan kala PSM menjamu PSS Sleman di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat, 13 Desember 2024. PSM sudah unggul 1-0 hingga injury time alias pengujung waktu. Sayang, lawan berhasil mencetak gol sesaat sebelum wasit meniup peluit akhir.
Sejumlah laga juga demikian. Pasukan Ramang kadang tak mampu mempertahankan keunggulan sehingga kecolongan. Meski pada beberapa lagi, yang terjadi sebaliknya. PSM mampu mengejar ketertinggalan, sehingga laga berakhir seri.
Situasi ini juga disoroti Anggota Komunitas VIP Utara (KVU) Sulyadi Abbas. Pria yang akrab disapa Adhit itu menilai, PSM selalu lengah ketika sudah unggul. Kata dia, hal ini terlihat jelas dalam beberapa pertandingan, sebelum akhirnya bisa menang pada laga terakhir kontra Barito Putera.
Kemenangan kontra Barito sendiri kini bermasalah, lantaran PSM memainkan 12 pemain pada menit akhir yang menimbulkan protes meluas. Manajemen PSM telah menegaskan bahwa insiden itu murni kesalahan wasit cadangan yang membiarkan 12 pemain masuk bersamaan.
Sulyadi memberi catatan untuk Yuran Fernandes, bek PSM. Menurutnya, stopper berpaspor Tanjung Verde itu terlalu sering meninggalkan pos. Hal itu dimaksimkan lawan bahkan mampu mencetak dua gol. Kata dia, jika dirunut, dua gol Barito tidak lepas dari kelengahan Yuran.