Terminal penumpang tersebut telah dilengkapi berbagai sarana dan fasilitas seperti: ruang tunggu keberangkatan, area kedatangan, ruangan VIP, barrier gate, ruangan laktasi, area pemeriksaan bea cukai, ruangan pelayanan medis, area parkir, tempat ibadah, ketersediaan APAR, serta fasilitas yang ramah bagi penumpang disabilitas di beberapa terminal penumpang.
Terdapat juga Posko Angkutan Nataru Terpadu yang bekerja sama dengan berbagai stakeholders yang beroperasi 24 jam berfungsi sebagai pusat pengawasan, koordinasi, dan informasi dalam memantau kondisi kenyamanan dan keselamatan penumpang.
Untuk mengantisipasi lonjakan arus barang di terminal, SPMT memastikan kesiapan alat untuk proses bongkar muat kargo, pengendalian traffic flow, penyediaan buffer area, serta berkoordinasi para pemilik kargo terkait penerapan jadwal pembatasan angkutan barang saat libur Nataru 2024/2025.
Direktur Operasi SPMT, Arif Rusman Yulianto menambahkan bahwa SPMT berkomitmen untuk menghadirkan layanan terbaik bagi segenap pengguna jasa kepelabuhanan, khususnya selama masa pelaksanaan Nataru 2024/2025.
Peningkatan layanan terbaik ini sejalan dengan proses standarisasi dan transformasi pelabuhan yang mengacu pada proses bisnis, infrastruktur, peralatan, sumber daya manusia (SDM), teknologi, serta health, safety, security, and environment (HSSE).
“Segmen nonpetikemas di Indonesia memiliki potensi besar baik itu dari sisi penumpang maupun kargo dilihat dari penyebaran komoditas untuk kebutuhan pokok dan industri di Indonesia. Untuk itu SPMT terus berkoordinasi secara intensif dengan stakeholders di lingkungan pelabuhan untuk bersama-sama melakukan pemantauan aktivitas sehingga arus penumpang dan barang selama Nataru 2024/2025 dapat berjalan aman, nyaman, dan lancar,” tutur Arif.(ams)