Pada dasarnya PSM sudah menyerahkan prosedur pergantian kepada wasit cadangan. Bahkan dia mengaku, wasit cadangan juga sudah mengecek pemain, dan ketiganya dipastikan ada dalam daftar line up.
”Prosedur selanjutnya adalah menyerahkan form pergantian pemain kepada wasit cadangan. Setelah form pergantian pemain diserahkan, wasit cadangan kemudian mengecek tiga pemain tersebut, apakah ketiganya terdaftar dalam Daftar Susunan Pemain (DSP) pertandingan,” lanjutnya.
Setelah hal itu dilakukan, pria yang akrab disapa Sule itu mengklaim, prosedur selanjutnya sudah menjadi kewenangan atau ranahnya perangkat pertandingan alias wasit. Sehingga, staf dan jajaran pelatih tidak lagi punya kewenangan di sana.
”Dalam hal ini, kewenangan sudah ada di pihak wasit yang memimpin pertandingan dan wasit cadangan. Keduanya yang mengatur keluar dan masuknya pemain pengganti dan yang diganti,” tuturnya.
Kata dia, pemain yang masuk sebagai pengganti mau pun yang keluar sebagai pemain yang diganti, semuanya mengikuti instruksi wasit. Sehingga, kata dia, hal ini sudah menjadi keputusan para pengadil di lapangan.
”Dalam insiden, pemain pengganti PSM masuk ke dalam lapangan berdasarkan arahan dari wasit cadangan. Begitu pun juga pemain yang digantikan, tentu saja mengikuti arahan wasit utama, di mana pada keadaan tersebut menetapkan play on. Sehingga, pemain tidak dapat dan tidak diminta oleh wasit utama untuk meninggalkan lapangan,” terangnya.
Namun begitu, kondisi ini menyulut sikap keberatan dari pihak lawan. Pascalaga, pelatih Barito Putera, Rahmat Darmawan (RD) mengaku sudah mengingatkan wasit dan menyampaikan hal itu kepada pemain PSM. Namun nyatanya hal itu tidak digubris, bahkan dia mengklaim, hal itu ditanggapi dengan emosi oleh pemain PSM.