FAJAR, MAKASSAR – Inklusi pasar modal di Sulawesi Selatan (Sulsel) menunjukkan peningkatan yang signifikan. Data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) mencatat adanya kenaikan jumlah Single Investor Identification (SID) yang tumbuh 27,73 persen secara tahunan (year on year/yoy). Angka ini menandakan adanya perubahan positif dalam kesadaran masyarakat Sulsel untuk berinvestasi di pasar modal. Kenaikan ini juga sejalan dengan semakin tingginya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya perencanaan keuangan dan investasi yang cerdas.
Salah satu hal yang menarik dari perkembangan pasar modal di Sulsel adalah dominasi kalangan muda sebagai pemilik SID saham. Berdasarkan data OJK Sulselbar, kelompok usia 18 hingga 25 tahun menjadi yang terbesar dalam kepemilikan SID saham, mencapai 35 persen dari total jumlah pemegang SID. Ini menunjukkan bahwa generasi muda semakin sadar akan pentingnya berinvestasi, yang sekaligus mencerminkan perkembangan positif dalam literasi keuangan di kalangan masyarakat Sulsel.
Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, menjelaskan bahwa setelah kelompok usia 18 hingga 25 tahun, kelompok usia 26 hingga 30 tahun mencatatkan angka kepemilikan SID yang cukup signifikan, yaitu 25 persen. Sementara itu, kelompok usia 31 hingga 40 tahun mencatatkan 24 persen dari total pemilik SID saham di Sulsel. Peningkatan ini mencerminkan perubahan tren investasi yang semakin merata di berbagai kelompok usia, terutama di kalangan mereka yang berada dalam usia produktif.