Selain berdasarkan usia, data OJK Sulselbar juga menunjukkan bahwa faktor pekerjaan turut memengaruhi kepemilikan SID saham di Sulsel. Dari data yang ada, pegawai swasta tercatat sebagai kelompok dengan jumlah SID saham terbanyak, yaitu sebanyak 38.271 rekening. Angka ini menunjukkan bahwa sektor swasta menjadi kontributor terbesar dalam perkembangan pasar modal di Sulsel. Tak kalah menarik, pelajar juga menunjukkan minat yang besar terhadap investasi di pasar modal dengan jumlah SID mencapai 32.120 rekening. Hal ini menunjukkan bahwa kalangan pelajar di Sulsel mulai mengerti pentingnya berinvestasi sejak dini.
Sedangkan, pengusaha tercatat sebagai kelompok ketiga yang paling banyak memiliki SID saham, dengan jumlah mencapai 17.671 rekening. Meskipun jumlahnya sedikit lebih kecil dibandingkan pegawai swasta dan pelajar, angka ini tetap menunjukkan bahwa kalangan pengusaha juga semakin tertarik untuk memanfaatkan pasar modal sebagai salah satu instrumen investasi. “Perkembangan pasar modal di Sulsel cukup menggembirakan. Ini tercermin dari angka pertumbuhan yang positif pada produk-produk investasi seperti saham, reksadana, dan Surat Berharga Negara (SBN),” ujar Darwisman, Senin, 23 Desember 2024.
Lebih lanjut, Darwisman menjelaskan bahwa sektor reksadana mencatatkan pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 29,16 persen. Sementara itu, saham juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, mencapai 25,01 persen. Produk SBN, meskipun mengalami kenaikan yang sedikit lebih rendah, tetap menunjukkan angka pertumbuhan yang sehat, yaitu 17,69 persen. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa masyarakat Sulsel semakin percaya diri untuk berinvestasi dalam berbagai instrumen pasar modal.