FAJAR, MAKASSAR – Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Sulawesi Selatan, terus berupaya memperkuat pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR).
Ini khususnya bagi remaja perempuan dengan disabilitas dan kusta. Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah melalui sosialisasi dan edukasi dalam bentuk workshop dan seminar.
Digelar di Aula RRI Makassar, Jalan Riburane, Minggu, 22 Desember.
Tujuannya meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya orang tua dan tenaga pendidik, mengenai pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Kepala Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Sary Dyana Muallim, menyatakan bahwa tantangan utama saat ini adalah belum adanya fokus khusus pada pembelajaran HKSR, baik di sekolah umum maupun sekolah luar biasa.
“Anak-anak dengan kebutuhan khusus memerlukan pendekatan yang spesifik dalam belajar isu HKSR,” ucapnya.
Pembelajaran tersebut kata dia, harus diberikan dengan cara yang sesuai dan fokus, agar mereka memahami pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.
Menurutnya, sinergi antara lembaga pendidikan, orang tua, dan komunitas disabilitas sangat penting untuk menyamakan persepsi terkait edukasi HKSR.
Momen ini juga dimanfaatkan untuk menyoroti peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang jatuh setiap 3 Desember.
“Kegiatan seperti ini menjadi sangat relevan untuk memberikan perhatian khusus pada hak-hak anak disabilitas dan kusta,” tambahnya.
Guru SLB Negeri 1 Makassar, M. Siddieq, menyebutkan bahwa pihaknya telah berusaha menyampaikan edukasi kesehatan reproduksi di setiap jenjang pendidikan.