English English Indonesian Indonesian
oleh

Dorong Pemenuhan HKSR Remaja Disabilitas

Ia juga mengungkapkan pentingnya melibatkan orang tua melalui sosialisasi saat penerimaan siswa baru.

“Ke depannya, kami berencana menggandeng stakeholder dari dinas pendidikan dan kesehatan untuk memberikan materi yang lebih terarah. Pada momen penerimaan siswa baru, seluruh orang tua hadir, sehingga ini menjadi waktu yang tepat untuk edukasi,” ungkapnya.

Menurutnya, pembelajaran HKSR saat ini belum menjadi mata pelajaran tersendiri di sekolah. Ia menyarankan agar materi ini dimasukkan ke dalam kurikulum muatan lokal, mengingat pentingnya kebutuhan tersebut.

“Penting sekali jika pembelajaran HKSR ini dirancang dengan media yang ramah dan mudah dipahami oleh anak-anak disabilitas. Hal ini dapat memperkuat pemahaman mereka terhadap kesehatan reproduksi,” jelasnya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Makassar, Sunarti, juga menegaskan pentingnya perhatian khusus terhadap kesehatan reproduksi bagi anak dan remaja dengan disabilitas dan kusta.

Ia menjelaskan bahwa edukasi HKSR telah mulai diperkenalkan melalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di beberapa sekolah luar biasa. Namun, selama ini UKS baru membahas isu kesehatan secara umum.

“Topik kesehatan reproduksi memang membutuhkan perhatian yang lebih besar, terutama dari pihak orang tua. Kami berharap edukasi ini juga menjangkau ibu-ibu yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus,” tutur Sunarti.

Ia menambahkan bahwa keterlibatan HWDI sangat membantu pemerintah dalam memperluas cakupan edukasi HKSR. Dengan dukungan komunitas, diharapkan anak-anak disabilitas dapat memahami dan menjaga kesehatan reproduksi mereka dengan lebih baik.

News Feed