English English Indonesian Indonesian
oleh

Claro Ciptakan Pohon Natal dari 100 Kardus Bekas, Kreativitas yang Menginspirasi di Tengah Isu Lingkungan

Tradisi ini telah menjadi ciri khas Hotel Claro setiap tahunnya. Tahun lalu, mereka menggunakan jerigen bekas sebagai bahan utama.

“Daripada menebang pohon cemara asli, yang bisa berdampak negatif terhadap lingkungan, mengapa tidak memanfaatkan barang bekas? Ini lebih hemat, kreatif, dan tentu saja ramah lingkungan,” terang Babe.

“Semoga di masa mendatang, semakin banyak orang yang terinspirasi untuk melakukan hal serupa. Karena menyelamatkan bumi tidak hanya tugas pemerintah atau aktivis lingkungan, tetapi tugas kita semua,” imbuhnya.

Saat lampu-lampu pohon Natal itu dinyalakan setiap malam, lobi hotel seolah berubah menjadi ruang refleksi. Sebuah ruang di mana keindahan dan kepedulian lingkungan bertemu. Mengingatkan kita semua bahwa Natal bukan hanya soal perayaan, tetapi juga tentang berbagi dan melindungi.

“Jadi kami konsisten setiap tahun menggunakan bahan daur ulang. Ada yang pernah menggunakan botol plastik bekas, koran, hingga kain perca,” papar Marcom Manager Claro Makassar, Richwan Wahyudi.

Yudi, sapaannya, menunjukkan pohon tersebut. Dipegangnya satu manekin Santa Claus.

“Ini sebagai pemanis, jadi pohon Natal ini lebih berbeda. Sebab barang daur ulang seperti ini menawarkan cerita berbeda,” tuturnya.

Kisah tentang keberanian melawan budaya konsumtif dan menawarkan solusi atas masalah limbah yang kian menumpuk. Melihat pohon ini, Yudi pribadi tak hanya kagum pada estetikanya, tetapi juga tersentuh oleh pesan yang dibawanya.

“Terkadang kita lupa bahwa barang bekas pun bisa punya nilai estetika yang tinggi,” lanjut Yudi.

News Feed