FAJAR, MAROS — Curah hujan yang tinggi terus mengguyur Kabupaten Maros, Minggu, 22 Desember 2024.
Tak hanya merendam areal pemukiman, namun juga Taman Wisata Alam Bantimurung.
Sejak kemarin air mulai meluap di Taman Wisata yang dikenal dengan keindahan air terjun dan kupu-kupunya ini.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Kadisparpora) Maros, M Ferdiansyah mengatakan kawasan objek wisata Bantimurung. Namun, terbatas.
“Tidak ditutup, tapi pengunjung tidak dibolehkan mengakses beberapa lokasi yang rawan. Seperti air terjun dan goa mimpi,” katanya.
Yang bisa diakses, kata dia, hanya museum kupu-kupu.
“Tapi sejak cuaca ekstrem, pengunjung juga tidak ada yang datang,” katanya.
Menyoal akan ditutup atau tidak, mantan Camat Simbang ini, menambahkan jika kondisi air terus naik. Maka ada kemungkinan akan dilakukan penutupan.
“Kita akan melihat kondisi air, apabila semakin tinggi akan di laksanakan penutupan untuk menjaga keselamatan pengunjung,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros, Towadeng mengatakan saat ini dari 14 kecamatan di Kabupaten Maros, sudah ada 12 yang terdampak cuaca ekstrem.
“Dari data sementara, ada 12 Kecamatan yang terdampak, karena ada dua kecamatan belum kami terima laporannya. Yakni Tanralili dan Bontoa,” katanya.
Dia mengatakan dari 12 kecamatan itu, ada tiga kecamatan yang dilanda banjir bandang.
“Tiga dilanda banjir bandang, yakni Cenrana, Camba dan Mallawa,” sebutnya.
Saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan dan proses evakuasi terhadap para korban terdampak cuaca ekstrem.(rin)