Ishaq Shamad juga menyebutkan, terdapat sekitar 1.300 masjid di Makassar, di mana 300 di antaranya berada di bawah naungan IMMIM. Namun, dia berharap seluruh masjid dapat berpartisipasi dalam penilaian dan berkesempatan mengikuti IMMIM Award.
“Workshop ini juga menunjukkan komitmen IMMIM untuk terus berkontribusi dalam pengembangan masjid di Indonesia. Dengan melibatkan berbagai stakeholder, IMMIM berupaya menciptakan sinergi yang mendukung kemajuan masjid secara menyeluruh,” ucapnya.
Rangkaian kegiatan Milad IMMIM ke-61 ini tidak hanya menjadi momentum perayaan, tetapi juga langkah nyata dalam mendorong peningkatan kualitas masjid di Makassar.
Melalui instrumen penilaian yang valid, masjid-masjid diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi jamaah.
Ketua Umum Yasdic IMMIM, Ulfah Fadeli Luran, menambahkan bahwa penilaian masjid akan mencakup berbagai aspek, seperti sarana dan prasarana yang mendukung kenyamanan beribadah.
Selain itu, kegiatan sosial, pendidikan, dan kesehatan juga menjadi poin penting dalam penilaian.
“Kami juga menilai pengelolaan masjid, termasuk transparansi manajemen, serta sejauh mana masjid menegakkan nilai-nilai moderasi dan persatuan umat,” jelas Ulfah.
Menurutnya, IMMIM sudah memiliki instrumen penilaian yang digunakan dalam beberapa workshop sebelumnya. Namun, workshop kali ini diharapkan dapat menghasilkan panduan yang lebih komprehensif dan memudahkan masjid-masjid untuk memperbaiki kinerja mereka.
“Output dari workshop ini adalah panduan yang dapat digunakan masjid agar menjadi lebih baik, sekaligus menjadi instrumen penilaian yang valid untuk IMMIM Award,” imbuhnya.