“Selain itu, metode ini diyakini mampu meningkatkan tingkat keberhasilan perbanyakan tanaman secara vegetatif melalui stek batang,” ucapnya.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Kelompok Tani Seruni, yang terdiri dari 25 anggota, berpartisipasi aktif. Para peserta meliputi berbagai kalangan, mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, hingga remaja.
Salah satu anggota Kelompok Tani, Nurhayati menjelaskan, mereka antusias mengikuti pelatihan dan langsung mempraktikkan cara pembuatan ZPT berbahan bumbu dapur tersebut.
“Metode ini sangat membantu kami sebagai petani kecil. Bahan-bahannya murah dan mudah didapatkan. Harapannya, kami bisa menghasilkan bibit yang berkualitas untuk menggantikan tanaman mangga tua di kebun kami,” ujarnya.
Hasil awal dari kegiatan ini menunjukkan potensi yang menjanjikan. Bibit mangga yang direndam dalam larutan ZPT berbahan bumbu dapur terlihat lebih cepat bertunas dan berakar dibandingkan dengan kontrol.
Hal ini memberikan harapan baru bagi petani untuk meningkatkan produktivitas kebun mereka tanpa mengeluarkan biaya besar. Selain memberikan solusi praktis, kegiatan PKM ini juga memperkuat hubungan antara universitas dan masyarakat setempat.
Ir. Anwar Robbo menyatakan mereka berharap inovasi ini tidak hanya menjadi solusi sementara tetapi juga menjadi pengetahuan berkelanjutan yang dapat diwariskan dan diterapkan oleh generasi petani berikutnya.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain di wilayah Maros untuk mengadopsi metode serupa.
“Universitas Muslim Indonesia juga berencana untuk melanjutkan pendampingan agar hasilnya bisa lebih optimal dan berkelanjutan,” ucapnya.