FAJAR, JAKARTA — Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama SEAMEO CECCEP dan Tanoto Foundation, meluncurkan tiga inisiatif utama untuk meningkatkan kualitas pengembangan anak usia dini di Asia Tenggara. Peluncuran ini berlangsung di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta, Kamis, 19 Desember 2024.
Meskipun anak usia dini menjadi kunci pembangunan bangsa, tantangan signifikan masih dihadapi di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 mencatat angka partisipasi kasar pendidikan anak usia dini (PAUD) hanya 36,03%, dengan hanya separuhnya menerima layanan berkualitas. Ketidakmerataan akses, transisi ke sekolah dasar yang belum optimal, dan minimnya integrasi teknologi juga menjadi perhatian utama.
Direktur SEAMEO CECCEP, Vina Adriany, menjelaskan bahwa inisiatif ini didasarkan pada tiga fokus utama: riset, peningkatan kapasitas, dan advokasi kemitraan. Ketiga fokus tersebut diwujudkan dalam bentuk berikut:
- Risalah Kebijakan dan Laporan Pemetaan Layanan PAUD di Asia Tenggara
Dokumen ini menyajikan analisis komprehensif mengenai praktik PAUD Holistik-Integratif (PAUD HI) di Asia Tenggara. Berisi rekomendasi berbasis bukti yang menekankan koordinasi lintas sektoral, inklusivitas, dan keberlanjutan, laporan ini bertujuan memastikan semua anak mendapat dukungan untuk tumbuh optimal. - Modul Transisi PAUD ke SD Bagi Orang Tua
Modul ini membantu orang tua mempersiapkan anak-anak mereka dalam transisi dari PAUD ke sekolah dasar, baik secara emosional maupun sosial. Modul ini menghapus praktik tes masuk sekolah bertekanan tinggi dan berfokus pada enam kemampuan dasar anak. - Aplikasi Mobile Anaking
Platform digital ini mendukung orang tua dalam memantau pertumbuhan anak usia 0-4 tahun. Aplikasi ini menyediakan fitur pemantauan perkembangan, aktivitas stimulasi, dan sumber daya pengasuhan, serta forum interaktif dan informasi pelatihan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan pentingnya pendidikan anak usia dini sebagai pondasi generasi berkualitas. “Pendidikan dalam keluarga dan PAUD sangat penting untuk membangun generasi yang kuat dan sehat,” katanya. Ia juga mengapresiasi SEAMEO CECCEP atas inovasi yang mendukung keluarga memberikan pendidikan terbaik.
Head of Policy & Advocacy Tanoto Foundation, Eddy Henry, menyoroti perlunya kolaborasi regional dalam pengembangan PAUD HI. Ia berharap kebijakan ini dapat menurunkan angka stunting balita di bawah 10% dan meningkatkan partisipasi PAUD hingga 70% pada 2030. Mendorong Masa Depan Anak Usia Dini
Dengan peluncuran ketiga inisiatif ini, SEAMEO CECCEP dan Tanoto Foundation optimis mampu meningkatkan kesadaran dan komitmen masyarakat serta mendorong dialog antar-pemangku kepentingan. Langkah ini diharapkan dapat mewujudkan perkembangan anak usia dini yang optimal, membangun generasi unggul di kawasan Asia Tenggara. (edo)