“Kerja sama yang solid dengan lembaga-lembaga terkait akan membuka peluang lebih besar untuk memberikan dampak nyata,” ujarnya.
Syamsul juga memiliki target ambisius untuk meningkatkan akreditasi PBHI Sulsel menjadi tingkat A dalam empat tahun ke depan.
Ia berencana memassifkan gelar perkara dan mengoptimalkan setiap agenda pendampingan PBHI sebagai upaya meningkatkan profesionalitas dan transparansi kerja organisasi.
Menurutnya, akreditasi ini bukan hanya soal status, tetapi juga menjadi bukti keseriusan PBHI Sulsel dalam menjalankan tugasnya.
Tidak hanya itu, Syamsul juga ingin memperkuat kolaborasi dengan universitas-universitas di Sulawesi Selatan.
“Kerja sama ini akan membantu memperkuat akar rumput dalam menyuarakan keadilan melalui demonstrasi atau gerakan sosial. Kampus sebagai pusat intelektual memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran publik terhadap isu-isu hak asasi manusia,” tuturnya.
Langkah terakhir yang menjadi bagian dari misinya adalah menggandeng pendanaan dari lembaga internasional.
Syamsul meyakini bahwa kerja sama ini akan memberikan peluang lebih besar untuk mendanai biaya advokasi yang sering menjadi kendala.
“Kita harus memperluas sumber daya agar perjuangan kita tidak terhenti karena keterbatasan dana,” tegasnya.
Dengan visi dan misi yang kuat, Syamsul Rijal optimis dapat membawa PBHI Sulsel ke arah yang lebih baik.
Dukungan luas yang diterimanya menjadi bukti bahwa masyarakat percaya pada kapasitas dan integritasnya untuk memimpin perjuangan hak asasi manusia di Sulawesi Selatan. (wis)