Oleh: Andi Januar Jaury Dharwis, Pengamat Kebijakan Publik
Segala program dan kegiatan dalam APBD wajib relevan dengan indeks ekonomi makro yang ingin dicapai untuk kesejahteraan masyarakat. Hal ini karena APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) merupakan instrumen utama pemerintah daerah untuk mencapai tujuan pembangunan, termasuk pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sebagaimana yang sering menjadi pandangan publik terkait produktivitas APBD di mana antara target ekonomi makro dan kondisi riil daerah yang berbeda, kapasitas perencanaan daerah agar semua program benar-benar berbasis bukti (evidence-based), serta menghindari program yang bersifat seremonial atau tidak produktif. Akhirnya relevansi antara APBD dan indeks ekonomi makro bukan hanya kewajiban, tetapi juga prasyarat untuk mencapai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan memastikan bahwa APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) memuat misi ICOR (Incremental Capital-Output Ratio) membutuhkan pendekatan strategis dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program. ICOR adalah indikator yang mengukur efisiensi investasi, yaitu berapa unit investasi tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit output tambahan dalam perekonomian. Oleh karena itu, APBD harus diarahkan untuk mendukung efisiensi investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang optimal.
Penulis menggambarkan beberapa langkah-langkah yang strategi untuk komitmen misi ICOR ke dalam batang tubuh APBD.