Kemudian, di babak kedua Tavares mengaku sukses memenangkan ball position. Tetapi, dia menganggap kondisi lapangan tidak ideal sehingga terlalu banyak bola memantul yang membuat mereka kesulitan. Kondisi ini menguntungkan Malut karena mereka sudah beradaptasi.
“Kami banyak kehilangan bola dan itu menyulitkan kami. Jadi kami tetap rendah hati karena dapat satu poin, dan kami harus akui bahwa Malut bermain bagus. Meski peluang lima berbanding lima, mereka lebih banyak dapat corner,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengungkit kembali mengenai komposisi skuadnya. Dia menggaris bawahi, PSM merupakan tim termuda di Liga 1. Para pemain butuh waktu untuk berkembang. Dia memberi contoh, Arham merupakan jebolan akademi Persib dan baru mencicipi Liga 1, tetapi dia sudah memberi dua kesempatan tampil dari bangku cadangan.
“Kami juga pakai pemain yang bukan di posisinya, namun terpaksa harus memainkan mereka. Kami mengumpulkan 24 poin di Liga 1 dan ini tidak buruk. Kita harus realistis, meski ekspektasi suporter tinggi dan mengharapkan kami juara, padahal kondisinya memaksa kita harus realistis,” tuturnya.
Kemudian wing back kanan PSM Makassar, Syahrul Lasinari mengaku bersyukur bisa mendulang satu poin dari laga tandang. Dia mengaku sudah kerja keras dan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih poin penuh.
“Kami memang mendapatkan satu poin di sini, tetapi kami sudah berjuang semaksimal mungkin untuk tetap mendapatkan poin penuh di laga tandang ini. Namun terima kasih kepada suporter yang terus mendukung dan mendoakan kami,” jelasnya. (wid/zuk)