SIDRAP, FAJAR — Jembatan Bulucenrana-Betao ambruk. Butuh dana Rp18 miliar untuk membangunnya kembali.
LANTARAN sudah tidak mampu menahan beban kendaraan, jembatan penghubung antar-Desa Bulucenrana-Betao di Kabupaten Sidrap itu ambruk pada Selasa pagi, 17 Desember 2024.
Ambruknya jembatan tersebut pada saat truk pengangkut pasir melalui jembatan itu. “Sopirnya selamat hanya mengalami luka memar. Tapi truknya juga ikut jatuh,” ucap Kasatlantas Polres Sidrap AKP Nawir.
Dia mengungkapkan jembatan tersebut ambruk saat saat truk pengangkut pasir yang mencoba melintasi jembatan itu. Ambruknya jembatan tersebut membuat akses antara Desa Bulucenrana dan Desa Betao terputus.
Sementara itu, anggota DPRD Sidrap Abd Rahman telah meninjau dan mengatensi Jembatan Bulucenrana agar segera diperbaiki. Pihaknya mengusulkan perbaikan dengan meminta uji kelayakan terhadap dinas terkait.
Hal tersebut dilakukan agar jembatan ini bisa segera difungsikan kembali dan masyarakat bisa menggunakan jembatan tersebut sebagai sarana transportasi. “Kemarin memang jembatan ini sudah dikomunikasikan dengan dinas terkait dan sudah dilakukan pengukuran,” katanya.
Jembatan ini sudah masuk dalam pengusulan pengerjaan, apalagi sudah ambruk, sehingga tentu akan segera diperbaiki. “Akan dikerjakan di tahun 2025, insyaallah. Doakan semoga semua berjalan dengan lancar, mulai dari pengusulan dan selanjutnya pengerjaan,” ucap Rahman.
Terpisah, Bupati terpilih Sidrap Syahruddin Alrif (SAR) langsung bergerak cepat mencarikan dana untuk perbaikan jembatan penghubung tersebut. Menurutnya, jembatan tersebut perlu didanai Rp18 miliar agar tidak ambruk lagi.