English English Indonesian Indonesian
oleh

Tren Peran Sektor Perbankan di Sulsel pada 2025

Kemudian sektor Industri pengolahan dengan share 8,21%, tumbuh signifikan 22,04% pada Oktober 2024. termasuk sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan-minum, sharenya 3,22% dengan tumbuh 6,75%. Sedangkan sektor produktif yang sharenya cukup besar tetapi pertumbuhannya negatif ada tiga sektor, yakni Konstruksi, Jasa kemasyarakatan, dan usaha Listrik, Gas, dan Air. Masing-masing sharenya, 5,66%, 4,16%, dan 3,62%. 

Sedangkan sektor kredit konsumsi ang terbesar yakni kredit Pemilikan Rumah, sharenya 29,02% dengan pertumbuhan, 10,45%, diikuti kredit Pemilikan rumah sharenya 25,024% dengan pertumbuhan 15,27%, serta kredit Bukan lapangan usaha lainnya dengan share 16,15% yang tumbuh 3,70%.

Selanjutnya perkembangan kredit UMKM dan KUR di Sulsel, tampaknya juga berkembang baik. Pangsa kredit UMKM pada Oktober 2024, mencapai 38,41% dari total kredit dengan jumlah debitur 913.080 rekening atau 50% dari jumlah UMKM, 1.801.842 unit. Jadi telah melampaui syarat 20% penyaluran kredit oleh Otoritas. Tetapi pertumbuhannya masih lebih rendah, 5,41% dari kredit umumnya, dan dengan rasio NPL lebih tinggi, 4,63%.

Demikian pula Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus berkembang. Tersalur, Rp15,20 triliun kepada 280.142 debitur  sampai 15 November 2024. Didominasi segmentasi sektor mikro, mencapai Rp12,38 triliun (81,40%). Terbesar ke sektor pertanian, Rp6,94 triliun (45,62%) dan sektor perdagangan, Rp5,15 triliun (33,89%). 

Terakhir, memperhatikan tren perkembangan beberapa indikator perbankan di Sulsel, diprakirakan pada tahun 2025, tren perkembangan indikator tersebut akan membaik atau sekurangnya bertahan seperti posisi selama ini, walaupun perkembangan ekonomi nasional dan global masih belum menentu. Semoga. (*)

News Feed