English English Indonesian Indonesian
oleh

Tren Peran Sektor Perbankan di Sulsel pada 2025

Pertumbuhan ekonomi Sulsel berhasil tumbuh lebih tinggi pada triwulan III-2024 sebesar 5,08% jika dibandingkan dengan triwulan II-2024 bahkan di atas pertumbuhan ekonomi nasional, 4,95%. Dampak positifnya terhadap beberapa  indikator makro, tingkat pengangguran menurun.

Termasuk tingkat kemiskinan menurun sedikit dari 8,70% pada Maret 2023 menjadi hanya 8,06% pada Maret 2024. Sehingga Gini Ratio sebagai pengukur tingkat ketimpangan pendapatan mengalami perbaikan menjadi 0,363% pada Maret 2024 dari nilai 0,377 pada Maret 2023. Kemudian berdampak positif pula pada peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menjadi 74,60. 

Fakta ini tentu tidak terlepas dari peran sektor keuangan perbankan khususnya yang berusaha di Sulsel selama ini yang tampak trennya mengalami perbaikan. Sesuai data OJK pada Oktober 2024 secara tahunan (y o y) kinerja perbankan umum di Sulsel mengalami pertumbuhan positif, ditunjukkan dengan pertumbuhan Aset sebesar 7,23%, (Rp.202,51 Triliun). DPK 8,71% (Rp.135.78 triliun), yang terkonsentrasi pada Tabungan.

Demikian pula dengan kredit tumbuh 6,90% (Rp.164, 64 triliun). Rupanya, share kredit produktif sudah lebih besar, 55% atau Rp. 90,33 triliun dibanding kredit konsumtif  45% atau Rp.74,29 triliun. Sehingga fungsi intemediasi (LDR) perbankan cukup tinggi di Sulsel mencapai 123,45%. Namun demikian tingkat risiko kredit macet atau NPL secara rata-rata masih terkendali di 2,90%.

Sektor usaha produktif yang memanfaatkan sumber pembiayaan kredit terbesar, antara lain,  sektor Perdagangan besar dan eceran mencapai 38,48%, tapi pertumbuhan relatif terbatas, 1,99% dari 6,18% pada Desember 2023. Diikuti Sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan dengan share 13,96% yang mampu tumbuh 14,54%.

News Feed