HARIAN.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Tren keberangkatan jemaah umrah dari Sulsel terus menunjukkan peningkatan yang signifikan beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan data dari Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua), jumlah jemaah umrah yang berangkat dari wilayah ini diperkirakan mencapai 100 ribu hingga 200 ribu orang per tahun.
Angka ini menjadikan Sulsel sebagai salah satu daerah dengan kontribusi besar terhadap keberangkatan umrah nasional. Ketua Koperasi AMPHURI Sulampua Mandiri (ASM), Abdillah, mengungkapkan bahwa setiap minggunya terdapat empat penerbangan langsung dari Makassar menuju Arab Saudi.
Setiap penerbangan memiliki kapasitas sekitar 430 jamaah, sehingga dalam seminggu total jamaah yang berangkat mencapai 1.720 orang. Jika dihitung per bulan, jumlah tersebut menjadi 6.880 jamaah, dan dalam setahun mencapai sekitar 68.880 jamaah hanya dari penerbangan langsung.
“Jumlah ini belum termasuk jamaah yang terbang melalui rute transit, seperti melalui Surabaya atau Jakarta. Jika digabungkan, total jamaah umrah dari Sulawesi Selatan bisa mencapai 100 ribu hingga 200 ribu orang per tahun,” kata Abdillah setelah pelantikan DPD Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) yang digelar di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Senin, 16 Desember.
Lebih lanjut Abdillah menuturkan meski angka keberangkatan cukup tinggi, penyelenggara perjalanan umrah di Sulsel masih menghadapi tantangan besar, terutama terkait keterbatasan penerbangan langsung dari Makassar. Saat ini, hanya maskapai Lion Air yang melayani penerbangan langsung dengan frekuensi empat hingga lima kali seminggu. Kapasitas yang terbatas ini membuat banyak calon jamaah terpaksa transit di kota lain, seperti Surabaya atau Jakarta, yang tentunya menambah biaya dan waktu perjalanan.