“Kebutuhan penerbangan sangat tinggi, terutama pada bulan-bulan tertentu seperti Januari dan Februari, di mana kursi penerbangan cepat habis. Kami berharap maskapai lain seperti Garuda Indonesia dan Citilink dapat menambah rute penerbangan langsung dari Makassar ke Jeddah atau Madinah,” ulasnya.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Iqbal Ismail, menekankan pentingnya kepatuhan terhadap kebijakan biaya minimal umrah sebesar Rp27,5 juta. Penetapan ini bertujuan untuk mencegah penipuan yang kerap terjadi akibat penawaran paket umrah dengan harga di bawah standar.
“Jika ada penyelenggara yang melanggar aturan ini, kami akan memberikan teguran keras dan mengambil tindakan lebih lanjut. Kebijakan ini dibuat untuk melindungi jamaah dari risiko gagal berangkat akibat harga yang tidak realistis,” tegas Iqbal.
Ketua DPD AMPHURI Sulampua, Azhar Gazali, menegaskan bahwa sinergi antarpenyelenggara, pemerintah, dan maskapai penerbangan sangat diperlukan untuk memastikan pelayanan yang lebih baik dan transparan. Dengan semangat Comeback Stronger, ia berharap seluruh pihak dapat bekerja sama untuk meningkatkan ekosistem haji dan umrah di Sulampua.
“Kami ingin memastikan bahwa semua jamaah mendapatkan pelayanan terbaik. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk maskapai penerbangan dan pemerintah, sangat penting untuk mewujudkan hal ini,” ujar Azhar.
Pasca-pandemi Covid-19, permintaan umrah menunjukkan lonjakan yang signifikan. Meski saat ini jumlah keberangkatan sudah kembali normal, permintaan diprediksi akan terus meningkat seiring membaiknya kondisi ekonomi dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan ibadah umrah.