SINJAI, FAJAR — Derita dialami pasien di daerah. Pada akhir pekan, tiada dokter menangani.
Salah satunya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai. Layanannya dikeluhkan. Hal tersebut disebabkan karena dokter tidak masuk saat hari libur, tepatnya Sabtu dan Minggu.
Kondisi ini dialami oleh Fitri (23), warga Desa Pulau Harapan, Kecamatan Pulau Sembilan, Sinjai. Dia mendapatkan pelayanan yang kurang maksimal saat berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Keluarga pasien, Muhammad Arfah mengatakan Fitri dirujuk dari Puskesmas Pulau Sembilan ke RSUD Sinjai pada Sabtu malam, 14 Desember 2024, karena penyakit gangguan empedu yang dideritanya.
Hingga Minggu, ponakannya belum dipindahkan ke ruang perawatan. Dokter tidak masuk pada Minggu menjadi kendalanya. Akan tetapi, perlakuan berbeda diberikan kepada pasien Badannya Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan kelas 2. Pasien itu malah mendapat kamar dan dilayani.
“Kami mendapatkan pelayanan tidak maksimal, tidak ada dokter di hari Minggu sehingga tidak dapat kamar untuk kelas 3, sementara kelas 2 langsung dilayani dan dapat kamar,” beber Arfah, Senin, 16 Desember 2024.
Atas dasar itu, dia menyoroti sistem pelayanan yang diterapkan di RSUD Sinjai. Sebab, kurang memperhatikan kebutuhan mendesak pasien.
“Bagaimana dengan pasien yang kondisi kesehatannya darurat? Solusi yang diberikan hanya diminta untuk sabar karena dokter tidak ada,” tambahnya.
Alasan Penuh
Direktur RSUD Sinjai Kahar Anies menjelaskan pasien tersebut masuk IGD pada pukul 22.16 Wita, Sabtu malam, 14 Desember. Dia stagnan di IGD karena kamar perawatan penuh.