FAJAR, GAZA–Sebuah ledakan besar menerangi cakrawala selatan Gaza pada Minggu malam. Serangan udara Israel menghantam sebuah sekolah dan menewaskan sedikitnya 16 orang di kota selatan Khan Younis, menurut Rumah Sakit Nasser, tempat jenazah-jenazah tersebut dibawa.
Di utara, sebuah serangan udara menghantam sekolah Khalil Aweida di kota Beit Hanoun dan menewaskan sedikitnya 15 orang, menurut Rumah Sakit Kamal Adwan di dekatnya tempat para korban dibawa.
Korban tewas termasuk dua orang tua dan putri mereka serta seorang ayah dan putranya, kata rumah sakit tersebut.
Dan di Kota Gaza, sedikitnya 17 orang termasuk enam wanita dan lima anak tewas dalam tiga serangan udara yang menghantam rumah-rumah yang menampung orang-orang yang mengungsi, menurut Rumah Sakit Baptis Al-Ahli.
“Kami terbangun karena serangan itu. Saya terbangun dengan reruntuhan di atas saya,. Saya menemukan istri saya dengan kepala dan tengkoraknya terlihat, dan usus putri saya hilang. Istri saya sedang hamil tiga bulan,” kata Yahia al-Yazji.
Serangan udara Israel lainnya menewaskan seorang jurnalis Palestina yang bekerja untuk Al Jazeera, Ahmed al-Lawh, di Gaza tengah, kata sebuah sumber di rumah sakit dan stasiun TV yang berbasis di Qatar itu.
Serangan itu mengenai sasaran badan pertahanan sipil Gaza di kamp pengungsi Nuseirat, kata Rumah Sakit Al-Awda.
Tiga pekerja pertahanan sipil termasuk kepala badan tersebut juga tewas, menurut rumah sakit Al-Aqsa Martyrs. Pertahanan sipil adalah badan penyelamat utama Gaza.
“Kami, pertahanan sipil, melakukan pekerjaan kemanusiaan seperti di negara mana pun di dunia. Mengapa kami menjadi sasaran?” kata Kerem Al Dalou.