MAROS, FAJAR – Bencana melanda sejumlah daerah di Sulsel. Termasuk tanah longsor.
Hujan yang terus mengguyur Desa Laiya, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros menyebabkan terjadinya longsor. Ratusan Kepala Keluarga (KK) terjebak.
Mereka terisolasi, sebab jalan penghubung di dua dusun di desa itu amblas dan tak bisa dilalui sama sekali. Tak ada korban jiwa dalam insiden longsor itu, namun sejumlah warga harus terisolasi.
“Tidak ada jalan lain, jadi memang setiap hari warga dan anak sekolah di dua dusun, yakni Dusun Bonto Panno dan Matajang lewat di situ,” jelas Kepala Desa Laiya, Andi Sirajuddin, Minggu, 15 Desember 2024.
Setelah kejadian, pihaknya segera membuat jalur alternatif yang dilintasi anak sekolah. “Jadi kebun warga kita buatkan sementara jalanan yang bisa dilewati anak sekolah,” sebut Sirajuddin.
Warga mengalami kerugian material. Sawah milik petani amblas. “Alhamdulillah jaraknya memang jauh dari pemukiman warga sehingga, tidak ada korban jiwa. Di sana cuma ada sawah milik warga yang retak,” katanya.
Di lokasi itu memang ada dua pohon besar. Sehingga saat hujan deras terjadi secara terus menerus, tanahnya terkikis. Itu yang membuat sawah retak. “Kayu yang runtuh ke sungai juga sudah disenso (chain saw),” katanya.
Pemdes juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perhubungan, dan Pertanahan (PUTRPP) Maros. “Dinas PUTRPP sudah datang kemarin untuk memantau. Tapi kita sudah buatkan jalan alternatif untuk anak sekolah,” katanya.
50 Meter
Sementara itu, Camat Cenrana Ismail Majid mengatakan panjang jalan yang amblas lebih dari 50 meter dengan lebar 4 meter. Akses jalan terputus, dua RT terisolasi, yakni RT 02 Duajeng dan RT 03 Katampang. “Total warga sekitar 200 KK,” katanya.