FAJAR, JAKARTA–Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menilai saat ini berbagai peraturan yang ada belum dapat menurunkan kasus korupsi di Indonesia. Makanya, ia menawarkan enam gagasan untuk dapat dilakukan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
Dari enam gagasan itu, salah satunya pemberantasan korupsi dimulai dari Kementerian Agama.
“Nah, mungkin lebih praktis, kami tentu harus memulai (pemberantasan korupsi) dari institusi kami di Kementerian Agama,” kata Menag dikutip dari situs Kemenag, Minggu (15/12/2024).
Ia mencontohkan terkait perjalanan dinas. Kemenag memiliki sekitar 82 perguruan tinggi negeri. Hampir setiap minggu ada seminar nasional atau internasional yang dilakukan oleh para rektor dan saling mengundang satu dengan yang lain.
“Kalau kita memenuhi undangan itu semua, jangan-jangan para rektor itu tidak pernah berkantor di kantornya karena setiap hari ada seminar nasional dan internasional di provinsi masing-masing. Habis tuh (untuk) biaya pesawat, anggarannya,” ungkap Menag.
Karenanya, Menag lalu mengeluarkan keputusan, agar berbagai pertemuan tersebut termasuk Raker dan seminar dilaksanakan secara daring.
“Ternyata lebih positif. Jadi pertemuan kami di Kementerian Agama, para eselon I, para Kakanwil, dan juga para Rektor,” kata Menag.
“Masya Allah saya sangat bangga dengan Rektor-rektor kami dan para Kakanwil karena terjadi perubahan yang sangat drastis. Mereka mengerti dengan apa yang kami isyaratkan,” sambungnya.
Hasil nyata pun mulai terasa. Sebulan sejak ia memimpin Kemenag, sekitar 50 persen anggaran perjalanan dinas pun berhasil ditekan. “Kami jumlahkan baru sebulan menjadi Menteri kami sudah berhasil menekan biaya perjalanan dinas itu lebih dari 50%. Tadi pagi saya dengan Pak sekjen, kira-kira angka penghematan kita karena memotong pertemuan-pertemuan internasional ini,” kata Menag menerangkan.