FAJAR, MAKASSAR — Program budi daya pisang Cavendish kini menjadi salah satu program unggulan di sektor pertanian Sulsel. Dengan potensi besar untuk meningkatkan perekonomian daerah, sinergi antara berbagai pihak menjadi kunci utama keberhasilannya. Salah satu lembaga yang turut mendukung penuh keberlanjutan program ini adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, menjelaskan bahwa budi daya pisang Cavendish telah diresmikan sebagai bagian dari Program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Sulawesi Selatan pada 28 Oktober 2023. Sejak diluncurkan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mendukung keberhasilan program ini. Di antaranya adalah penyusunan kebijakan yang mendukung, pengalokasian dana APBD, pelaksanaan Forum Group Discussion (FGD), sosialisasi, pendampingan teknis, serta literasi keuangan bagi petani. Kolaborasi lintas-stakeholder juga ditekankan untuk memperluas jangkauan program ke seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Salah satu bentuk dukungan konkret dari OJK adalah kemudahan akses keuangan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga Oktober 2024, realisasi pembiayaan KUR yang disalurkan melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD) telah mencapai Rp4,95 miliar. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat signifikan di tahun-tahun mendatang. Target pembiayaan untuk program budi daya ini ditetapkan sebesar Rp237,28 miliar.
Hingga saat ini, pembiayaan KUR untuk budi daya pisang Cavendish sudah menjangkau tiga daerah, yakni Bone, Pangkep, dan Pinrang. Dari data yang ada, luas lahan yang telah dibiayai mencapai 49,5 hektare dengan melibatkan 52 petani. Kabupaten Bone menjadi daerah dengan realisasi pembiayaan tertinggi, memiliki luas lahan terbesar dan jumlah petani terbanyak dibandingkan dua daerah lainnya.