Proyek film ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Sumange Ruang Kreasi, Unilampaq Music, FBI BM Music Studio, Rumah Kreasi Budaya Bangsa Saoraja Bone, dan komunitas budaya lainnya.
Ichsan, yang juga pembina PKBM Sipakatau, menegaskan pentingnya pendidikan kreatif dalam melestarikan budaya lokal.
“PKBM Sipakatau telah mendidik dan membina generasi muda Kabupaten Bone selama lebih dari lima tahun. Film ini adalah langkah nyata dalam mengintegrasikan pelestarian budaya dengan pendidikan,” katanya.
Film ini diharapkan menjadi media inovatif untuk mengenalkan kekayaan budaya Bugis kepada khalayak luas, sekaligus menanamkan kebanggaan terhadap nilai-nilai kearifan lokal. (an)