FAJAR, MAKASSAR – Syamsuddin Batola juga dikenal humble dalam pergaulan. Ini terlihat jelas dari kenangan para sahabatnya. Khususnya, orang-orang dekat yang pernah bekerjasama dalam dunia sepak bola.
Mantan CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin juga mengaku sangat kehilangan. Dia punya momen paling melekat saat bersama-sama menangani PSM. Ini bermula pada 2016.
Kala itu, Appi, sapaannya, baru saja diberi amanah untuk menjadi CEO PSM Makassar. Di saat yang sama, Syamsuddin Batola menjadi asisten pelatih. Di sanalah komunikasi intens dan kedekatan terjalin.
”Saya sama Coach Batola itu sama-sama memulai hal baik di PSM. Itu tahun 2016. Saat itu saya baru saja diangkat menjadi CEO dan beliau asisten pelatih. Makanya saya merasa sangat kehilangan saat mendengar beliau wafat,” ujarnya.
Wali Kota Makassar terpilih itu juga mengaku, Batola adalah pribadi yang ramah. Banyak candaan yang kerap dilontarkan, hangat dalam bercengkerama, dan sangat rendah hati.
”Pokoknya kalau kita sudah mulai serius, ada saja celetukannya yang membuat kita rileks lagi. Dia juga sangat hangat kalau lagi bercengkerama. Tentu kepergiannya ini adalah kehilangan bagi kami, dan tentunya masyarakat sepak bola,” lanjtnya.
Appi mengaku, dedikasi Batola dalam dunia sepak bola patut menjadi contoh. Sebab, dia sangat ikhlas dalam bekerja, mengemban amanah, juga mendidik para talenta.
Bahkan dia mengaku, Batola menjadi figur paling berperan menyelamatkan PSM dari jurang degradasi pada musim 2021. Kata Appi, hanya Batola yang mampu membakar semangat semua pihak untuk membuat PSM bertahan di Liga 1.