“Kemudian aspek ekonomi, berdasarkan data BPS, perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan yang positif dari tahun ke tahun 4,9 persen pada triwulan ke II 2024. Walaupun daya beli masyarakat melemah, tetapi kebutuhan masyarakat liburan itu meningkat,” beber Erwin.
Prediksi jumlah penumpang moda Bus AKAP dan AKDP pada trayek jalur utara mulai Makassar sampai ke Tana Toraja akan sangat padat. Sebab, jumlah orang pulang kampung ke rute itu paling tinggi.
Dalam rangka mengantisipasi kemacetan dan mengawal proses mudik berjalan lancar, Dishub bersama stakeholder perhubungan darat sudah menyusun langkah-langkah strategis.
Sumber-sumber kemacetan telah dipetakan. Yakni, ada di area Mamminasata dan jalur poros Maros – Bone. Meskipun ruas jalan di poros Kappang – Camba sudah direkonstruksi, namun jalur ini punya potensi terjadinya longsor.
Kemudian, selain dari kemacetan yang ada di Mamminasata, juga di tempat wisata seperti hutan pinus Malino Gowa, wisata alam dan religi di Toraja, Tanjung Bira Bulukumba, Bantimurung dan Rammang-rammang di Maros, Pantai Losari dan Lego Makassar, dan Pantai Galesong di Takalar.
“Atau juga pusat perbelanjaan yang harus diantisipasi, yaitu Mal Ratu Indah, Mal Nipah, MTos, MP, dan MTC,” ungkapnya.
Erwin mengutarakan, pihaknya menyiapkan 200 personil yang ditempatkan khususnya di UPT-UPT di kabupaten dan kota. Yaitu UPT pelayaran dan terminal. Pada 19 kabupaten akan dibentuk posko terpadu.
Posko terpadu akan dibentuk seperti di Pelabuhan Makassar dan Simpang Lima arah ke Bandara. “Terdiri dari Kepolisian, Dinas Perhubungan, Jasa Raharja, Dinas Kesehatan dan sebagainya,” imbuhnya.