FAJAR, MAKASSAR — Sepekan lagi memasuki puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kepadatan mobilitas masyarakat bisa mencapai 3,7 juta perjalanan.
Khusus perjalanan regional di dalam wilayah Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar (Mamminasata) bahkan mencapai 1,18 juta perjalanan.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dishub Sulsel, perjalanan melalui moda transportasi mobil pribadi sekitar 36,7 persen. Dengan kendaraan motor 17,71 persen, dengan Bus 15 persen, dengan Kereta Api 12,85 persen, dan Pesawat 8,8 persen.
Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Andi Erwin Terwo mengatakan, ada dua periode mudik yang bakal berlangsung akhir tahun ini. Yakni mudik Natal dan mudik tahun baru.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 19 Desember mendatang. Itu sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) bahwa hari libur dimulai pada 18 Desember. Kemudian, arus balik Natal bakal terjadi pada 26-27 Desember.
Kemudian, puncak arus mudik kedua itu akan dimulai pada tanggal 31 Desember, dalam rangka untuk menyambut tahun baru sampai 3 Januari 2025. “Pada 3 sampai 5 Januari masih ada puncak arus balik, meskipun volumenya tidak terlalu banyak,” ujar Andi Erwin, Kamis, 12 Desember.
Erwin juga memaparkan ada beberapa faktor yang berpotensi mendorong peningkatan pergerakan masyarakat selama Nataru ini. Pertama, waktu libur yang panjang, kedua kondisi infrastruktur dan konektivitas transportasi lebih baik ditandai dengan beroperasinya Kereta Api dari Maros ke Barru, dan adanya Bus Trans Sulsel serta Bus Trans Mamminasata. Apalagi, harga tiket pesawat juga turun. Kemudian, tingginya minat berwisata di hari libur Nataru.