GOWA, FAJAR – Debit Bendungan Bili-bili, Gowa, berada dalam kondisi aman. Hujan intensitas tinggi diprediksi masih akan terjadi di wilayah hulu.
Plh Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gowa Wahyudin menyampaikan elevasi air di bendungan masih dalam status normal dengan tingkat kewaspadaan terus ditingkatkan.
Data pemantauan Bendungan Bili-bili per pukul 13.00 Wita, Rabu, 11 Desember, elevasi 89,86 mdpl (volume 117,658 juta m³), sedangkan elevasi normal 99,50 mdpl (volume 259,375 juta m³).
Untuk elevasi waspada berada di angka 101,70 mdpl (volume 295,049 juta m³), elevasi siaga 102,60 mdpl (volume 310,345 juta m³), dan elevasi awas 103,30 mdpl (volume 322,516 juta m³).
“Maka dari itu untuk total outflow, 41,00 m³/detik, maka status bendungan Bili-bili masih dalam kondisi normal,” kata Wahyudin, kemarin.
Selain itu, juga pemantauan Sungai Jenelata dan Sungai Jeneberang menunjukkan bahwa elevasi air di kedua sungai masih berada di bawah batas waspada. Jenelata 44,14 mdpl dan Jeneberang (hilir Bendung Bissua) 29,71 mdpl. Untuk elevasi waspada 31,79 mdpl, elevasi siaga 32,24 mdpl, elevasi awas 32,69 mdpl.
“Jadi dari data itu, status kedua sungai tersebut normal,” sambungnya. Meski situasi saat ini terkendali, BPBD Gowa terus mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi curah hujan tinggi.
“Kami terus menyosialisasikan kondisi cuaca ekstrem melalui media sosial, grup WhatsApp, dan media lainnya. Camat dan lurah di seluruh wilayah Gowa juga diminta mendirikan posko tanggap darurat melalui surat edaran,” ujar Wahyudin.