Oleh: Muhammad Syarkawi Rauf, (Tenaga Pengajar FEB Unhas)
HARIAN.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Visi Sheikh Mohammad bin Rashid Al Maktoum (Sheikh Mo) yang melahirkan keajaiban ekonomi Dubai, United Arab Emirate (UAE) adalah menjadikan Dubai, UAE sebagai global digital city, kota digital global.
Sejalan dengan visinya, Sheikh Mo membangun regional e-commerce hub untuk wilayah Middle East and North Africa (MENA) di selatan Dubai, dekat dengan bandara Dubai dan pelabuhan Jebel Ali, Dubai, UAE.
Dimana, perusahaan e-commerce terbesar dan paling berharga di dunia, Amazon yang berbasis di Amerika Serikat (AS) membangun regional fulfillment centre di Dubai South’s Logistic Distric untuk wilayah MENA di Dubai, UAE.
Fulfillment centre Amazon memiliki standar pelayanan sangat efisien, cepat, operasi mudah, dan akses yang langsung tanpa terputus ke pelabuhan Jebel Ali dan bandara udara Dubai. Hal ini meningkatkan kapasitas penyimpanannya di UAE hingga 70%, setara 2,1 juta kaki kubik.
Pengembangan fulfillment centre bagi e-commerce memberikan kesempatan kepada pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mengakses fulfillment centre dan sistem logistik kelas dunia milik Amazon yang sangat efisien. Hal ini akan mengurangi biaya logistik karena pengangkutan dilakukan bersamaan dengan supplier lainnya dalam volume besar.
Dimana UKM dapat mengakses pasar yang luas dengan keunggulan biaya logistik karena menggunakan fulfillment centre milik Amazon untuk menyimpan, mengemas, dan mengapalkan pesanan ke pelanggan. Rencananya, fulfillment centre milik Amazon di Dubai, UAE menampung sekitar 100 ribu perusahaan, termasuk UKM pada 2026.