Fulfillment centre membantu supplier mulai dari pemesanan barang hingga barang pesanan sampai ke tangan konsumen. Dimana, fullfillment centre menerima, mengemas, memberikan label, dan bahkan mengurus urusan kepabeanan barang e-commerce. Hal ini membuat supplier dapat berkonsentrasi pada pemasaran dan periklanan.
Secara teknis, pekerjaan di fulfilment centre adalah menerima pesanan pembelian dari semua toko online, mendaftarkan permintaan dalam sistem persediaan, mengirimkan konfirmasi order kepada konsumen, mengirimkan permintaan pesanan ke gudang, dan mengelola antrian pesanan.
Selanjutnya, proses produksi dilakukan oleh supplier, pengemasan, pengapalan, memberikan notifikasi kepada pembeli mengenai pengiriman barang sehingga barang pesanan sampai dengan cepat ke tangan pembeli.
Lalu, apa yang bisa dilakukan oleh Walikota Makassar terpilih untuk menjadikan Makassar sebagai regional e-commerce hub bagi Kawasan Timur Indonesia (KTI)? Hal paling mudah dilakukan dan bersifat segera (quick win) adalah membentuk bounded economic zone untuk barang e-commerce di Kawasan Industri Makassar (KIMA) yang posisinya dekat pelabuhan Soekarno-Hatta dan bandara internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.
Model e-commerce yang selama ini berjalan (old model) tidak mengenal istilah bounded zone. Dimana, pemesanan barang e-commerce dilakukan dengan mengorder ke toko online sehingga terkumpul data pemesanan oleh seluruh pelanggan toko online di KTI. Hal ini melahirkan data based sangat besar yang disebut big data.