English English Indonesian Indonesian
oleh

Kolaborasi Internasional: Eksplorasi Media dan Strategi Komunikasi untuk Pengungsi dan Komunitas Adat

FAJAR, MAKASSAR – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (FISIP Unhas) bekerja sama dengan Fakulti Sains Sosial dan Kemanusiaan (FSSK) Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) sukses menyelenggarakan kuliah bersama bertajuk “Communication Right and Media Strategies in Refugee and Indigenous Governance”. Acara ini berlangsung secara hybrid, bertempat di Ruang FISIP 107 Universitas Hasanuddin dan melalui platform Zoom, dari pukul 12.30 hingga 15.50 WITA.

Kuliah ini menghadirkan tiga pembicara ahli di bidang komunikasi dan kebijakan:

Dr. Ammar Redza bin Ahmad Rizal dari Pusat Kajian Media dan Komunikasi, Fakultas Sains Sosial dan Kemanusiaan, Universiti Kebangsaan Malaysia, membahas tema “Refugee Representation in Malaysian Media”.

Syamsuddin Aziz, M.Phil., Ph.D., dosen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, mengupas peran indigenous media dalam mendukung komunitas adat.

Andi Ahmad Yani, M.Si., MPA., M.Sc., dosen Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, membahas pentingnya “Communication Right in Governance”.

Acara ini diikuti oleh 125 peserta, terdiri dari 65 mahasiswa Universiti Kebangsaan Malaysia dan 60 peserta dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.

Dekan FISIP Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. phil. Sukri, M.Si., menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini, yang sejalan dengan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, khususnya IKU 7.
“Kegiatan ini mendukung pencapaian IKU 7, yaitu kolaborasi akademik internasional. Selain memperluas jejaring global, kegiatan ini juga memperkaya wawasan mahasiswa dan dosen. Saya berharap program serupa dapat terus dikembangkan, termasuk mengintegrasikan aspek-aspek IKU lainnya seperti IKU 6, terkait penguatan kompetensi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Prof. Sukri menjelaskan bahwa kegiatan ini juga berkontribusi pada pencapaian IKU 8, yaitu peningkatan jumlah program studi berstandar internasional.
“Kuliah bersama ini menjadi bagian dari upaya kami untuk menginternasionalkan program studi di FISIP Unhas. Dengan menghadirkan pakar internasional, menggunakan bahasa Inggris sebagai medium pengajaran, serta memperluas kerja sama akademik dengan universitas ternama seperti Universiti Kebangsaan Malaysia, kami berharap program studi kami semakin diakui secara global dan memenuhi standar internasional,” tambahnya.

Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Unhas, Dr. Sudirman Karnay, M.Si., menekankan manfaat akademik dan global dari kegiatan ini.
“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen kami karena tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memberikan pengetahuan dalam konteks global dan multidimensi. Topik yang diangkat sangat relevan dengan isu-isu kontemporer, terutama dalam mendukung hak-hak pengungsi dan komunitas adat,” jelasnya.

Kuliah ini bertujuan mengeksplorasi peran strategis media dalam memperjuangkan hak-hak pengungsi dan komunitas adat, serta mendorong terciptanya kebijakan yang inklusif dan adil. Diskusi yang berlangsung memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana media dapat merepresentasikan isu-isu pengungsi di Malaysia, serta pentingnya komunikasi yang efektif dalam tata kelola pemerintahan dan penguatan komunitas adat.

“Melalui kegiatan ini, pengetahuan dan sudut pandang saya terbuka lebih luas, terutama bagaimana media bisa memengaruhi masyarakat adat, terutama perempuan yang dapat mempresentasikan, menyebarkan, dan memperkenalkan budayanya melalui media sosial. Selain itu, kelas ini menggunakan bahasa Inggris sepenuhnya, sehingga memperkaya kosakata saya,” ungkap Aulia, salah satu peserta, saat diwawancarai seusai kelas.

Kegiatan ini berlangsung lancar dan memberikan dampak positif bagi seluruh peserta. Universitas Hasanuddin berharap dapat terus memperkuat kolaborasi internasional, mencetak generasi mahasiswa berwawasan global, serta memperkaya dimensi akademik melalui program-program serupa. (*)

News Feed