HARAN.FAJAR.CO.ID, MAROS–Jelang akhir tahun, capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Maros mencapai 91,23 persen atau sekitar Rp261 miliar. Angka ini belum mencapai target PAD 2024 yang nilainya sekitar Rp286 miliar.
Hingga November, masih ada tiga OPD yang capaiannya masih minim dari target. Ada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Kopurindag) yang baru mencapai 53, 12 persen.
Selanjutnya Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) 55,73 persen; dan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Ketenagakerjaan 63,74 persen.
Rendahnya capaian PAD ketiga OPD ini disebabkan sejumlah kendala. Disparpora, misalnya, terkendala cuaca yang sudah memasuki musim hujan.
“Sehingga tingkat kunjungan mengalami penurunan,” kata Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Maros Takdir.
Selain itu, banyaknya destinasi wisata baru yang menawarkan spot menarik. “Juga karena kerusakan fasilitas di objek wisata. Jadi itu menjadi penyebab masih rendahnya capaian PAD di Disparpora,” jelasnya.
Sedangkan Dinas Kopumdag, penyebabnya karena banyak tunggakan dari penyewa lods dan ruko pasar. “Serta kerusakan pasar yang membuat pedagang enggan menempati lokasi,” katanya.
Sementara untuk Dinas Penanaman Modal terdampak kebijakan Perda yang menurunkan tarif retribusi, sehingga memengaruhi potensi pendapatan.
Secara keseluruhan, capaian PAD Maros telah mencapai 91,23 persen dari target Rp286 miliar. Sehingga masih tersisa Rp25 miliar yang perlu dicapai.
Sedangkan OPD lain yang PAD-nya sudah hampir mencapai target, yakni Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) 94 persen, Dinas Pekerjaan Umum sekitar 91 persen, Dinas Lingkungan Hidup 93,53 persen, RSUD dr La Palaloi 93 persen, Dinas Pertanian 88 persen, Dinas perikanan 88 persen, dan Dinas Kesehatan 87 persen.