Mengenai strategi yang dia terapkan dalam setiap pertandingan, juru taktik berpaspor Portugal itu mengaku, strategi yang digunakan adaptif, hanya menyesuaikan dengan komposisi pemain yang tersedia saja.
“Terkait strategi, kami bangun berdasarkan pemain yang tersedia. Saat ini kami tdak beruntung karena banyak pemain yang absen. Bali punya segudang pengalaman, ini bisa menghilangkan emosi dan tetap berpikir dalam pertandingan yang intens,” bebernya.
Komposisi skuad dengan dominasi pemain muda membuat timnya tidak seimbang. Sebab, para pemain belum mampu mengontrol emosi dan berpikir jernih saat berada di dalam tekanan. Hal itu membuat kekompakan tim cnderung buyar.
“Kami banyak pemain muda, di saat kami menang seharusnya kami lebih tenang dalam memainkan ball posesion. Tetapi, kami tidak punya itu. Bahkan ketika kami main di Balikpapan, kami harus bekerja keras dengan strategi yang terus menyesuaikan,” kata dia.
Namun begitu, dia juga tetap mengapresiasi semua pemainnya, termasuk para pemain muda. Ardiasyah salah satunya. Dia menganggap, kiper mudanya itu tampil luar biasa dengan usaha maksimal dalam mengawal gawangnya.
“Dia selalu mencoba memberikan yang terbaik. Di babak pertama dia melakukan penyelamatan gemilang, sama seperti Maringa yang menyelamatkan empat peluang bagus. Namun kami punya rata-rata usia termuda di Liga 1, mereka sangat sulit menghilangkan emosi di dalam pertandingan,” terang Tavares.
Kemudian Daisuke Sakai mengaku sangat senang usai membawa timnya unggul lebih dulu. Meski pada akhirnya laga ditutup dengan skor imbang, namun itu tidak boleh menyurutkan perjuangan mereka, sebb jadwal Desember sangat padat.
