WAJO, FAJAR — RSUD Siwa tak efektif melayani. Banjir selalu jadi momok.
RSUD yang berada di jalan poros nasional Siwa-Palopo, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo itu setiap tahun terganggu lantaran tergenang banjir. Merujuk kondisi itu, Pemkab Wajo menggodok relokasi.
Pj Bupati Wajo Andi Bataralifu mengatakan upaya relokasi RSUD itu memasuki tahap penyusunan kajian atau studi kelayakan. “Kami sudah audiens dengan tim ahli untuk membahas kelayakan relokasi RSUD Siwa,” ujarnya, Minggu, 8 Desember 2024.
Dalam pertemuan di Swiss Bell Hotel, Sabtu, 7 Desember, studi kelayakan tersebut menjadi dasar kuat untuk menentukan langkah strategis menghadapi risiko bencana ke depan, atau situasi yang tidak terduga.
“Sehingga pelayanan kesehatan nantinya tidak terganggu bencana seperti banjir,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Siwa dr Gusaidi menyampaikan lokasi sekarang ini terbilang rendah, dibandingkan jalan raya. Setiap musim hujan, tergenang banjir, diperparah oleh luapan sungai.
“Banjir yang sering terjadi di rumah sakit bukan hanya berdampak pada kelancaran pelayanan, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan pasien, (dan) tenaga medis,” nilainya.
Selain itu, setiap diterjang banjir, pasien rawat inap terpaksa dilarikan ke lantai dua. Bahkan akibat banjir ini, masyarakat Pitumpanua dan sekitarnya lebih memilih berobat ke Kabupaten Luwu.
“Warga Wajo banyak yang lari berobat ke RS kabupaten tetangga setiap musim hujan. Mereka khawatir akan banjir,” tutupnya. (man/zuk)