Menurut Darwisman, masih maraknya investasi ilegal disebabkan oleh rendahnya literasi dan inklusi keuangan di masyarakat. Hal ini menjadi tugas bersama untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan yang aman dan terpercaya.
“Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama agar masyarakat semakin cerdas dalam memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan,” tutupnya. (edo)