FAJAR, MAKASSAR – Sebelum melakukan investasi, sebaiknya lakukan kroscek terlebih dahulu. Cari informasi tentang prodok investasi yang akan digunakan.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Darwisman, mengajak masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih layanan investasi di pasar modal. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerugian akibat penggunaan layanan investasi ilegal.
Darwisman menjelaskan bahwa ada beberapa karakteristik investasi ilegal yang perlu dikenali masyarakat. Lima ciri investasi ilegal tersebut adalah:
- Legalitas tidak jelas.
- Menawarkan keuntungan tidak wajar dalam waktu cepat.
- Mengklaim bebas risiko (free risk).
- Menerapkan skema member get member.
- Menggunakan tokoh masyarakat, publik figur, atau tokoh agama untuk menarik kepercayaan.
Modus yang kerap digunakan adalah skema ponzi dengan kedok kegiatan sosial, belanja online, penjualan saham, hingga pemalsuan izin usaha yang mengatasnamakan OJK. Bahkan, beberapa di antaranya melakukan duplikasi website dan nama perusahaan yang telah memiliki izin resmi.
Untuk menghindari investasi ilegal, Darwisman menyarankan masyarakat menerapkan prinsip 2L, yakni:
- Logis: Imbal hasil yang wajar dan memiliki risiko.
- Legal: Memiliki izin resmi, baik secara badan hukum maupun produk yang ditawarkan.
Sepanjang Januari hingga Oktober 2024, OJK Sulselbar bersama Satuan Tugas Penanganan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) berhasil menghentikan empat entitas investasi ilegal dengan total kerugian masyarakat mencapai Rp128 miliar. Keempat entitas tersebut adalah:
- PT Waktunya Beli Saham dengan kerugian Rp71 hingga Rp80 miliar.
- MSL App dengan kerugian Rp42 miliar.
- Liberty App dengan kerugian Rp10 miliar.
- Saku Sultan dengan kerugian Rp5 miliar.
“Nilai kerugiannya sangat besar, ini menjadi perhatian serius untuk melindungi masyarakat dari aktivitas keuangan ilegal,” kata Darwisman, Senin, 9 Desember 2024.
Selain itu, Satgas PASTI juga menerima delapan pengaduan terkait layanan jasa keuangan ilegal selama periode yang sama, terdiri dari lima pengaduan investasi ilegal dan tiga pengaduan pinjaman online ilegal.