English English Indonesian Indonesian
oleh

Polda Sulsel Tebalkan Pasukan di Daerah PSU Pilkada

FAJAR, MAKASSAR– Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan siapkan penebalan pasukan untuk sejumlah daerah rawan kericuhan pascapencoblosan Pilkada Serentak 2024.

Menurut orang nomor satu di Polda Sulsel itu, penebalan pasukan dibutuhkan untuk mencegah terjadinya tindakan anarkis dari pihak-pihak yang belum bisa menerima hasil pemungutan suara.

“Penebalan pasukan pasti kita akan kirim ke daerah rawan, diharapkan jangan sampai ada anarkis, karena kalau anarkis pasti kami akan proses pidana,” tegas Kapolda, Kamis, 5 Desember 2024.

Pernyataan ini disampaikan Kapolda meresponds adanya keributan antar pendukung paslon yang terjadi di sejumlah daerah, salah satunya Kabupaten Jeneponto.

“Ini karena kita tahu memang ada sembilan daerah yang masih menggelas PSU (Pemungutan Suara Ulang). Untuk itu, kita harapkan masyarakat sama-sama untuk menjaga situasi kamtibmas tetap aman,” ujarnya.

Di sisi lain, jenderal polisi dua bintang di pundaknya itu mengingatkan kepada seluruh pendukung pasangan calon agar tidak berlebihan menyikapi kemenangan maupun kekalahan.

Ditegaskannya, bahwa dalam kontestasi pastilah ada pemenang maupun yang dikalahkan, sehingga hal itu harus bisa diterima semua pihak.

“Kita harapkan seluruh elemen masyarakat disana harus siap menerima kemenangan dan kekalahan karena dalam setiap kontestasi memang ada seperti itu,” tegasnya.

Kendati begitu, Kapolda mengaku tetap bersyukur sebab, Sulsel termasuk yang dikategorikan aman setelah proses pencoblosan berlangsung pada 27 November 2024 lalu.

“Sebelumnya kita (Sulsel) rawan tinggi nomor 4, namun berkat masyarakat semuanya yang sadar pentingnya keamanan dan kenyamanan sudah turun,” ucapnya.

Diketahui sebelumnya, terjadi bentrok antara pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto nomor urut 2, Paris Yasir-Islam Iskandar dengan pendukung paslon nomor urut 3, Muhammad Sarif-Moch Noer Alim Qalby.

Bentrokan terjadi akibat saling klaim kemenangan versi hitung cepat usai pencoblosan Pilkada serentak.

“Benar, massa pendukung 02 dengan 03. Tapi petugas gabungan TNI Polri dan Brimob ke lokasi agar tidak meluas,” kata Plt Kasi Humas Polres Jeneponto, Iptu Uji Mughni, Kamis, 28 November 202r.

Peristiwa ini bermula ketika kedua massa pendukung paslon Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto melakukan pawai kemenangan setelah mengetahui hasil hitung cepat internal, Rabu, 27 November.

Kemudian, saat berada di Jalan Poros Allu, Kelurahan Benteng, Kecamatan Bangkala, sekitar pukul 22.30, dua kelompok massa ini berpapasan sehingga terjadi aksi saling baku lempar.

“Intinya mereka saling klaim kemenangan, kemudian ada yang pawai sehingga saling adang. Kita tidak jumlah pastinya, kejadiannya di jalan poros,” ungkapnya.(maj)

News Feed