FAJAR, MAKASSAR — Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai Rp27,41 triliun pada Oktober 2024. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan pertumbuhan tahunan sebesar 15,43 persen.
Kepala OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar), Darwisman, menjelaskan bahwa kredit untuk rumah tinggal tumbuh 15,27 persen. Pertumbuhan signifikan juga terjadi pada KPR apartemen sebesar 34,70 persen, sementara KPR untuk ruko tumbuh 12,31 persen.
“Ini menjadi pekerjaan rumah yang akan terus kami dorong. Harapan kami, akan ada lebih banyak rumah-rumah KPR baru di Sulsel,” ungkap Darwisman, Jumat, 6 Desember 2024.
Darwisman juga menyebut bahwa kepemilikan rumah di Sulsel masih didominasi oleh masyarakat perkotaan. Hal ini tercermin dari sebaran wilayah penyaluran KPR oleh perbankan di provinsi tersebut.
Kota Makassar menjadi wilayah dengan penyaluran KPR terbesar, mencapai Rp22,68 triliun atau 82,73 persen dari total penyaluran KPR Sulsel. KPR ini disalurkan kepada 129.862 debitur.
Disusul Kota Parepare dengan penyaluran KPR sebesar Rp1,74 triliun (6,36 persen) untuk 11.409 debitur, dan Kota Palopo sebesar Rp772 miliar (2,82 persen) kepada 5.451 debitur.
Pertumbuhan positif ini diharapkan mampu meningkatkan akses masyarakat terhadap perumahan yang layak, terutama di wilayah perkotaan yang mendominasi permintaan. (edo)