FAJAR, MAKASSAR— Setelah sukses tanpa henti selama 14 edisi, tahun ini Rock In Celebes (RIC) 2024 merayakan edisi ke-15. Acara ini digelar selama dua hari, pada Sabtu dan Minggu, 7–8 Desember 2024, secara simultan di tiga lokasi kawasan cagar budaya di Kota Makassar: Fort Rotterdam, Gedung Kesenian Sulawesi Selatan ‘Societeit De Harmonie’, dan Auditorium RRI Makassar.
Founder RIC, Hardinansyah Putra Siji, menjelaskan bahwa tempat-tempat ini memiliki makna sejarah dan telah dikenal oleh para pegiat seni, budaya, dan sektor kreatif di Kota Makassar. Ketiga lokasi tersebut bahkan pernah menjadi bagian dari sirkuit musik RIC pada tahun 2021.
“Kami mendengarkan keinginan penggemar dan terus berusaha bertransformasi untuk menghadirkan festival yang segar dan inklusif, dengan beragam program yang menarik,” ujar Hardinansyah.
Ia menambahkan, RIC 2024 menghadirkan konsep yang berbeda, menciptakan ruang untuk mempererat kebersamaan. “Kami mencoba mengurai pola pikir dan perasaan yang terbentuk oleh kondisi tertentu, sekaligus mengubah kesadaran sambil menjelajahi ekologi, seni, dan budaya,” katanya.
Momentum ini juga akan dimanfaatkan untuk mempertemukan para musisi melalui kolaborasi lintas medium, salah satunya dalam bentuk pameran. Festival ini akan menghadirkan kolaborasi dengan musisi, penulis, dan pegiat seni budaya, yang dipandu oleh Anwar Jimpe Rachman.
Selain pertunjukan musik, acara ini juga menampilkan screening film, seperti Galang, Eastern Promise: A Decade of Rock In Celebes, dan Bunyi Kota: 100 Tahun Musik Populer Makassar.
Andi Muhammad Ikhlas, pengelola Rock In Celebes, menjelaskan bahwa festival ini bukan hanya sekadar acara musik, tetapi juga platform untuk diskusi mendalam selama dua hari dengan menghadirkan narasumber kompeten.
“Kami ingin mengangkat tema yang relevan dengan Kota Makassar, bukan hanya membahas musik, tetapi juga berbagai isu penting,” ungkap Ikhlas, yang akrab disapa Iko MD.
Ia juga akan berbagi cerita tentang perjalanan 15 tahun Rock In Celebes melalui sesi talkshow. Selain itu, akan ada diskusi tentang Kelola Berkelanjutan Musik bersama Anwar Jimpe Rachman dan tujuh musisi atau band terlibat, serta sesi Vinyl Culture yang berkolaborasi dengan Lokananta Record Store.
Namun, inti utama dari festival ini tetap pada pertunjukan musik langsung. Para musisi lokal seperti TOD, Soleluna, Enau, Surgir, Guritan Kabudul, Axel Gulla, Nil Saujana, dan PSM Unhas akan turut memeriahkan panggung. (wis)