FAJAR, MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) terus memperkuat literasi dan inklusi keuangan di berbagai daerah, sebagai langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya ini dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) serta Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Sulselbar.
Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, mengungkapkan bahwa peningkatan literasi keuangan adalah bagian penting dari perlindungan konsumen, sekaligus upaya untuk mencegah sengketa atau perselisihan yang dapat terjadi di kemudian hari.
“Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, kami terus melakukan literasi keuangan bersama TPAKD di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” ujar Darwisman di Makassar, Kamis, 5 Desember 2024.
Salah satu inisiatif unggulan OJK Sulselbar adalah program LAYAnan liteRasi dan inKlusi keuangan ke daerahkU (LAYARKU). Program ini bertujuan untuk memaksimalkan peran Industri Jasa Keuangan (IJK) yang memiliki jaringan kantor di seluruh wilayah Sulselbar, guna meningkatkan literasi dan akses keuangan hingga ke tingkat perdesaan.
Ketimpangan Literasi dan Inklusi Keuangan
Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 65,43 persen, sedangkan indeks inklusi keuangan lebih tinggi di angka 75,02 persen. Data ini mengindikasikan adanya ketimpangan antara tingkat literasi keuangan dan akses masyarakat terhadap layanan keuangan.