English English Indonesian Indonesian
oleh

Makassar Free Trade Zone

Karakter kepemimpinan paling menonjol dari Sheikh Mo saat pembangunan bandara Dubai, UAE adalah prinsip “down to earth” yang tidak sekedar menerima laporan. Dimana setiap selesai sholat subuh, Sheikh Mo dengan menyetir mobilnya sendiri melihat langsung pembangunan Dubai International Airport. Sheikh Mo ingin tahu progresnya dan harus bisa selesai tepat waktu, bahkan lebih cepat.

Saat ini, bandara terluas di dunia kemudian menjadi Dubai Airport Free Zone (DAFZ) dan menjadi lokasi yang sangat cocok untuk bisnis dalam bidang teknologi tinggi khususnya produk information technology (IT), barang mewah, perhiasan, industri ringan dan kegiatan bisnis yang berkakitan langsung dengan industri penerbangan.

Saat ini, DAFZ dengan banyak sekali kemudahan, khususnya kemudahan pendirian perusahaan oleh expatriat, termasuk insentif perpajakan kepada pelaku usaha, telah menampung sekitar 1550 perusahaan dari seluruh dunia.

Implementasi dari Three’T’s Strategy, Sheikh Mo juga kemudian membangun Jebel Ali Port sebagai pelabuhan terbesar di dunia. Perluasan pelabuhan Jebel Ali juga ditentang oleh sang mentor, Sheikh Zayed dan Sheikh Rashid mengingat Abu Dhabi, UAE yang jaraknya tidak jauh dari Dubai, UAE sudah punya pelabuhan internasional, yaitu Zayed port.

Sheikh Mo kembali sukses meyakinkan mentornya, pelabuhan Jebel Ali akan menjadi penghubung dalam perdagangan dunia, tidak hanya secara regional Middle East and North Africa (MENA), tetapi trade hub secara global.

Kawasan pelabuhan Jebel Ali kemudian menjadi Jebel Ali Free Zone (JAFZ). Dimana pelabuhan Jebel Ali menjadi pelabuhan buatan manusia terluas di dunia dan menjadi rumah bagi 7.000 perusahaan dari seluruh dunia, termasuk yang tergabung dalam Fortune 500s.

News Feed