Oleh: Muhammad Syarkawi Rauf (Tenaga Pengajar FEB Unhas)
HARIAN.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Kisah sukses Dubai, United Arab Emirate (UAE) mentransformasi ekonominya dari perekonomian berbasis Sumber Daya Alam (SDA) minyak menjadi trade (perdagangan), transportation (transportasi), dan tourism (pariwisata) karena Three ‘T’s Strategy (strategi tiga T) yang diperkenalkan oleh Sheikh Mohammad Rashid Al Maktoum (Sheikh Mo).
Three ‘T’s strategy adalah strategi transformasi ekonomi Dubai, UAE yang fokus pada transportation, trade dan tourism. Strategi T pertama, transportation dimulai dengan membangun pelabuhan Jebel Ali sebagai pelabuhan buatan manusia terluas di dunia dan bandara Dubai, UAE. Keduanya ditetapkan menjadi Free Trade Zone.
Strategi T kedua, trade yang fokus untuk memperkuat posisi Dubai, UAE sebagai penghubung (hub) dalam perdagangan regional dan global. Dimana, pemerintah Dubai, UAE membentuk Dubai Airport Free Zone (DAFZ) yang sukses menjadi pusat logistik global yang menghubungkan seluruh negara di dunia.
Strategi T ketiga, tourism yang sukses menjadikan Dubai, UAE sebagai destinasi wisata terbesar dunia dengan angka kunjungan mencapai sekitar 30 juta orang hingga akhir 2023. Kunjungan wisata ke Dubai, UAE dipusatkan pada beberapa destinasi wisata utama yang sekaligus menjadi landmark dan icon Dubai, UAE.
Keajaiban transformasi ekonomi Dubai, UAE, dalam hanya 24 tahun, dimulai sejak awal tahun 2000. Langkah yang dilakukan pada awal tahun 2000-an adalah membentuk kawasan perdagangan bebas yang jumlahnya lebih dari 25 kawasan hingga tahun 2024.