Penangkapan ikan yang ramah lingkungan juga menjadi perhatian utama dalam FGD ini. Menggunakan bom ikan sangat merusak kualitas.
“Tulang ikan patah dan terjadi pendarahan yang berpotensi membahayakan kesehatan manusia,” lanjut Irfan.
Dengan adanya FGD ini, HNSI dan Subdit Ekonomi Intelkam Polda Sulsel berharap nelayan Sulsel mampu beradaptasi dengan regulasi yang ada, menjaga ekosistem laut, sekaligus meningkatkan kesejahteraan melalui hasil tangkapan yang berkualitas.
“Kalau mutu produk perikanan Sulsel bisa ditingkatkan, saya yakin nelayan akan lebih sejahtera. Pasar ekspor pun akan terbuka lebar,” tutup Irfan.
Langkah ini menunjukkan komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat nelayan untuk menjaga keberlanjutan laut sebagai sumber daya yang tak ternilai. (wis)