English English Indonesian Indonesian
oleh

Fatim Berkisah tentang Makassar dalam Buku “Anjungan Losari”

Setelah membaca Anjungan Losari, pembaca dapat menangkap esensi budaya dan sejarah Makassar dengan lebih mendalam. “Tentunya sangat berkesan, apalagi nuansa ceritanya yang cukup menghibur dan menambah wawasan tentang budaya. Hal yang paling berkesan menurut saya setelah membaca buku ini adalah gaya penulisannya yang memadukan keindahan budaya dengan sentuhan romansa pemuda kota Makassar yang sedang jatuh cinta,” ujar Noor.

“Menurut saya, novel Anjungan Losari berhasil memasukkan nilai budaya dalam alur ceritanya, mulai dari ikon kota Makassar, bahasa daerah, hingga ciri khas Pantai Losari, yakni Pisang Epe,” lanjutnya.

Buku Anjungan Losari telah mendapatkan perhatian dari pembaca, terutama di kalangan dosen, mahasiswa, dan pecinta sastra. Banyak yang mengapresiasi karya Fatim dalam memadukan cerita romansa dengan budaya yang kaya.

“Saya rasa Anjungan Losari adalah bacaan yang sempurna untuk dinikmati di sela-sela hiruk-pikuk aktivitas perkuliahan dan organisasi. Buku ini memberikan sentuhan romantis yang lembut, dipadukan dengan kekayaan budaya yang menghangatkan hati. Kisah cinta yang berbaur dengan sejarah dan ikon-ikon kota Makassar membuat saya tenggelam dalam keindahannya. Saya juga ingin merekomendasikan buku ini, terutama bagi mereka yang berasal dari luar Sulawesi Selatan dan ingin mengenal lebih dekat dengan Makassar serta kekayaan budayanya,” ujar Noor, mahasiswa PPKN di Universitas Negeri Makassar.

Pembaca merasa bangga dan terkesan karena temannya berhasil menerbitkan buku. Setelah membacanya, mereka terkesan dengan alur cerita yang bagus, terutama saat Awan berjuang untuk Anjani. “Saya sangat bahagia dan bangga karena teman saya berhasil membuat buku. Setelah membacanya, saya benar-benar speechless, karena alurnya bagus dan saya suka sekali bagian di mana Awan benar-benar memperjuangkan Anjani,” kata Nayla.

News Feed