Dubes RI juga mengadakan pembicaraan dengan Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia, Mr. Sherzhan Abdykarimov; Menteri Kebudayaan, Bapak Fadli Zon; Wakil Menteri Perdagangan, Ibu Dyah Roro Esty; Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Bapak Prof. Dr. Fauzan.M.Pd; Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Bapak Taufiq Hidayat; Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM RI, Bapak Tri Winarno; Ketua Harian IPSI dan PERSILAT (Persatuan Silat Dunia), Bapak Benny Sumarsono; Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Bapak Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D; serta Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Prof Stella Christie.
Dubes Fadjroel juga melaksanakan pertemuan dengan beberapa pelaku usaha di Indonesia. Pada momen tersebut, Dubes RI memaparkan bahwa KBRI Astana telah menyiapkan “lapangan permainan”, silahkan masuk ke Kazakhstan, Tajikistan, Asia Tengah dan Eurasia. Dubes Fadjroel juga menyampaikan beberapa perkembangan perjanjian kerjasama bilateral antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Kazakhstan, seperti Bilateral Investment Treaty (BIT), MoU KADIN-Atameken Kazakhstan, MoU Energi, MoU Mineral, serta perjanjian multilateral yang akan semakin memudahkan pelaku usaha Indonesia untuk masuk ke pasar Kazakhstan, Rusia, Armenia, Belarus dan Kirgystan yaitu Free Trade Agreement Indonesia-Eurasia dengan populasi sekitar 180 juta orang.
Gagasan untuk membuka pasar baru tersebut sejalan dengan yang disampaikan Menlu Sugiono. “Kita fokus untuk mengembangkan pasar baru untuk komoditas Indonesia, mengembangkan pasar nontradisional,” terang Menlu Sugiono dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR pada Senin (2/12) di Kompleks DPR RI. (*)