FAJAR, MAKASSAR — Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan dilanda kabar tak sedap. Yakni terkait dugaan pemotongan TPP sejumlah pegawai.
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Prof Zudan Arif Fakrulloh ikut merespons hal tersebut.
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Prof Zudan Arif Fakrulloh mengungkapkan, bahwa untuk penerimaan TPP berbeda dengan gaji pokok. TPP hanya akan diberikan bagi pegawai yang berkinerja dengan baik.
“Kalau TPP itu memang tidak selamanya sama, tergantung kinerja masing-masing. Kalau gaji pokok itu karena dia pekerja, kalau TPP itu karena dia berkinerja,” ujar Prof Zudan di Rujab Gubernur Sulsel, Senin, 2 Desember.
Merespons pertanyaan terkait dugaan pemotongan TPP beberapa pegawai di RSKD Gigi dan Mulut Sulsel, Prof Zudan menyebut pegawai yang rajin dan tidak rajin tidak akan menerima TPP yang setara. Bahkan, bagi mereka yang tidak ada kinerjanya akan mendapatkan TPP Rp0.
“Yang rajin, berkinerja tinggi TPP-nya 100 persen. Ga rajin dan ga berkinerja bisa 50, 70, 80 persen. Yang ga pernah masuk 0 persen,” ungkapnya.
Direktur Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Gigi dan Mulut Sulawesi Selatan Wiwik Elnangti Wijaya mengatakan, dirinya sebagai direktur tidak memiliki hak untuk melakukan pemotongan TPP pegawai. Namun, jabatan sebagai pimpinan langsung pegawai tersebut memberikan dia kewenangan untuk memberikan penilaian terkait kinerja dan perilaku kerja pegawai.
“Hasil penilaian tersebutlah setelah masuk ke sistem e-kinerja di BKD, maka keluar nilai yang dianggap belum mencapai ekspektasi. Hal itulah yang menyebabkan perolehan TPP ybs (yang bersangkutan) berkurang,” urai Wiwik.