MAROS, FAJAR–Pada reses terbaru, aspirasi masyarakat yang masuk ke DPRD Maros banyak yang meminta akses air bersih. Salah satunya, warga di Dusun Rea-rea, Desa Tupabiring, Kecamatan Bontoa.
Warga berharap adanya langkah konkret dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Apalagi, Kecamatan Bontoa menjadi langganan tahunan krisis air bersih, terutama pada musim kemarau.
“Air bersih memang masih menjadi masalah yang terus dikeluhkan masyarakat. Namun saya sebagai wakil rakyat berkomitmen untuk mengawal aspirasi ini hingga mendapatkan solusi,” jelas legislator Golkar, Bambang Jayanto, pekan lalu.
Pemerintah daerah dinilainya telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki situasi tersebut. Di antaranya meningkatkan kapasitas jaringan air dari 120 liter per detik menjadi 200 liter per detik di Bantimurung.
Bahkan saat ini, jaringan pipa dan booster telah menjangkau hingga Desa Pajukukang, namun distribusi ke wilayah lainnya di Bontoa masih perlu penguatan.
“Kami juga sedang mengupayakan penganggaran pembangunan bak penampungan air agar distribusi lebih merata dan warga dapat menikmati akses air bersih secara berkelanjutan,” sebutnya.
Setiap tahun pihaknya juga turut membantu masyarakat melalui pembagian air bersih gratis saat musim kemarau, sebagai bentuk tanggap darurat atas permasalahan ini.
Permasalahan air bersih di Bontoa tidak mudah dan membutuhkan anggaran yang besar.
Namun demikian, dirinya akan terus memperjuangkan aspirasi ini hingga ada solusi yang signifikan.
“Memang butuh waktu, kesabaran, dan proses panjang untuk mewujudkan keinginan masyarakat. Tapi komitmen kami tetap kuat agar kebutuhan air bersih di Bontoa dapat terpenuhi,” tegasnya.