Pilar ekonomi lainnya, yakni Peningkatan Kapasitas Masyarakat Melalui Penerapan Inovasi/Teknologi Tepat Guna Kepada Masyarakat melalui Penanganan Hama Terpadu Introduksi Alat Teknologi Tepat Guna (TTG) Empos Tikus. Dia menjelaskan, pada *pilar lingkungan, Perseroan melakukan upaya konservasi ekosistem laut dan pesisir yang berkelanjutan dengan melakukan perlindungan, pelestarian, pemeliharaan dan pemanfaatan fungsi Lingkungan Laut berupa Restoration and Conservation Marine Environment Malili Project.
Pilar Lingkungan lainnya berupa konservasi darat berbasis masyarakat. Pada program ini perseroan membantu masyarakat di Desa Tabarano, Kecamatan Wasuponda untuk memanfaatkan lahan kritis agar lebih bermanfaat. Dimana masyarakat didampingi untuk melakukan pengembangan Kawasan Agrowisata Pondata dengan memanfaatkan penanaman buah nanas.
“Perseroan mengembangkan Kawasan Agrowisata Kecamatan Wasuponda yang sebelumnya lahan tidur mencapai 10 hektare, kemudian dimanfaatkan untuk membudidayakan nanas dengan membuat pengolah produk turunan nanas di Desa Tabarano,” jelasnya.
Nanas dipilih sebagai komoditas utama karena nanas telah menjadi ikon dari Kecamatan Wasuponda, di mana kata Wasuponda berasal dari bahasa dearal lokal yaitu Wasu yang berarti batu dan Ponda yang berarti nanas yang kemudian Wasuponda diartikan oleh masyarakat di Kecamatan Wasuponda adalah nanas yang tumbuh di atas batu.
“Mudah-mudahan program yang dijalankan saat ini dapat terus berkelanjutan, sehingga memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan mereka semakin bisa meningkatkan inovasinya pada masa-masa mendatang,” harapnya.